Laman

Rabu, 18 Maret 2015

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Pendekatan Kesusastraan

Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap zaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah yang menjadikan sastra sebagai alat komunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan
bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

Karena seni merupakan peranan penting, sehingga seniman sebagai pencipta karya seni menjadi penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman merupakan media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menjadikan dia mampu menangkap hal-hal yang terabaikan oleh orang lain.

Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa

    Istilah dalam Bahasa Indonesia memiliki arti sebagai cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
    A. Prosa lama
1. Dongeng-dongeng
             Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
          2. Hikayat
              Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa terutama dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian, serta mukjizat tokoh utama.
           3. Sejarah
               Sejarah merupakan salah satu hal yang saat ini berkaitan erat dengan kehidupan kita dan mengandung berbagai makna dan kontroversi.
           4. Epos
               Epos merupakan cerita kepahlawanan, syair panjang yg menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan.
          5. Cerita Pelipur Lara
             Cerita pelipur lara adalah sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra lisan.
     B. Prosa baru
           1. Cerita Pendek
               Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
            2. Roman/Novel
                Novel secara garis besar adalah sebuah cerita yang menceritakan sebagian kecil kisah kisah hidup seseorang. Sedangkan roman, adalah sebuah cerita yang menceritakan tentang sebagian besar kisah hidup seseorang dan bentuk yang terbaik adalah yang menceritakan kisah hidup seseorang dari ia kecil sampai meninggal.
           3. Biografi
               Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
           4. Kisah
               Kisah adalah cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang.
           5. Otobiografi
               Otobiografi merupakan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.

Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi

Sebagai seni yang berdasarkan cerita, menjadikan karya sastra (prosa fiksi) yang secara langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra diantaranya :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca dapat merasakan pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum pernah dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai kesuksesan.

2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel kita dapat belajar sesuatu yang lebih dari sekedar sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat merangsang imaginasi, dan merupakan sarana bagi pewarisan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan puisi

Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), Perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik.

2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata yang bermakna ganda.

3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi   perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.

4.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan  nilai rasa dan asosiasi tertentu.

Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu  Budaya Dasar  adalah sebagai berikut:

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.

3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. 

Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:

Penderitaan atas ketidakadilan;

Perjuangan untuk kekuasaan;

Konflik dengan sesamanya.

Puisi–puisi biasanya berhubungan dengan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.

SOAL :

1.       Apa saja yang termasuk prosa lama?
a.       Dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara*
b.      Sajak, biografi, cerpen, dongeng, kisah
c.       Novel, hikayat, puisi, sajak, epos
d.      Dongeng, hikayat, sejarah, epos, biografi

2.       Apa saja yang termasuk prosa baru?
a.       Cerpen, novel, biografi, kisah, otobiografi*
b.      Dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara
c.       Cerpen, novel, biografi, kisah
d.      Cepen, dongeng, hikayat, epos, novel

3.       Kata yang ambigu adalah kata yang…..
a.       Kata tidak bermakna
b.      Kata bermakna ganda*
c.       Kata bermakna tunggal
d.      Kata yang tidak jelas

4.       Pembaca dapat merasakan pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa yang dikisahkan adalah nilai prosa fiksi sebagai?
a.       Pemberi informasi
b.      Penyeimbang wawasan
c.       Pemberi warisan kultural
d.      Pemberi  kesenangan*

5.       Prosa fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat dalam ensiklopedi adalah nilai prosa fiksi sebagai?
a.       Pemberi informasi*
b.      Penyeimbang wawasan
c.       Pemberi warisan kultural

d.      Pemberi kesenangan

referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar